Jumat, 08 Oktober 2010

mubadzir kaannn.....????

Siang itu aku dan beberapa temen keluar kota buat nengok seorang teman yang baru melahirkan. Pulangnya kami dibawain beberapa plastik yang isinya rawon/gulai daging, balado ikan, dan oseng pepaya.. Makanan2 itu dikemas sedemikian rupa sama si empunya rumah. Di mobil, makanan itu ditaro di jok belakang. Sebelumnya sudah ada yang ngingetin makanan itu jangan sampai ketinggalan.. 

Perjalanan sekian jam, dan hampir jam sembilan malam baru sampai di Semarang. Mungkin karena capek atau buru buru, ga ada satu anak pun yang ingat sama makanan2 itu. Baru paginya mr. x. yang kemarin mobilnya dipakai, ingat pada nasib makanan itu.

Oleh mr. x. makanan itu ditaro di atas meja, masih lengkap alias utuh dalam bungkusan plastik, persis seperti tadi malam. Semuanya ngeliatin plastik itu. Menebak2, apa makanannya masi bagus atau sudah basi? Sampai beberapa menit, ga  ada yang berani buka. Mungkin malas, atau mungkin mual dan jijik membayangkan baunya. Padahal belum tentu juga makanan itu sudah basi.

Akhirnya salah satu temen ngasi pendapat, makanan itu dibuang aja... Beberapa menyepakati. Tapi ada satu anak yang bilang : "mending dibuka dulu aja...siapa tau makanannya belum basi... Bukannya baru dimasak sore??"

Seperti biasa (kayak rapat OSIS jaman SMA), si pengusul lah yang jadi pelaksana. Dengan gentleman (padahal dia perempuan),  bungkus pertama dibuka. Ada yang sampai nutup hidung. Membayangkan bau makanan basi.. Sebaliknya, si gentleman malah mengendus isi plastik. Setelah beberapa kali endusan, dia bilang setengah teriak,,, "tu kaaannnn, ga basi koooook... Baunya masi lezaaatt..." Katanya sambil membuka bungkusan kedua.

Diendusnya lagi beberapa kali. Teriakannya masi sama. Bungkusan ketiga juga begitu... Akhirnya makanan dinikmati bareng2, dan ternyata memang masi enak... sama sekali ga basi... Artinya, si gentleman berhasil menghindari ke'mubadzir'an, buang makanan sia2. Dia sudah berhasil menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan..

Setelah kejadian itu, aku mau ga mau jadi mikir.. Kayaknya kita sering gitu deh... Ga mau repot, ga mau ambil resiko, apalagi kena masalah.. Main buang aja semua mua yang kayaknya ga qualified.. Padahal kita belum nyari tau gimana kualitasnya, kita ga mau melihat lebih deket apalah lagi menginvestigasi... Akhirnya, banyak hal yang sebenernya bagus, bermutu, dan berguna, malah kita buang sia2 cuma gara2 kita emoh repot.

Sayang.. atau lebih tepatnya, mubadzir...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar