Kamis, 11 Maret 2010

AKU MENEPI

aku menepi...
pada dinding dinding cerita yang dari dulu selalu menunggu
bumi mencandai...
tapi aku merasa sedu sedan ini semakin nyata
terisak...
tersedak...

lalu dimana?
jalan ini sudah sedemikian panjang kususuri
dan yang kutahu semuanya bahagia
ranting..
dedaunan..
sayap sayap..
debu..
bebatuan..
sungai dan muaranya..

semua tertawa...
atau adakah yang luput kulihat?

lalu aku menepi..
pada dinding cerita yang selalu menunggu
merabai bata bata yang merah berdarah
sejak kapan lukanya?

tak pernah terobati, dan sedu sedan itu sekedar
pernyataan
nasib tidaklah sama

dan aku menepi..
pada dinding dinding cerita yang selalu menunggu
entah pada tawa yang membuncah atau senyum yang merekah
aku tetap menepi
sekedar menyeka air mata yang terlanjur terasa asinnya
sudah

dan pada dinding dinding cerita yang selalu menunggu
aku menepi..

(17.00 : menunggu bis yang akan mengantarku pulang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar