Jumat, 12 Maret 2010

DI TANGGA BAITURRAHMAN

dan menghitung anak anak tangga Baiturrahman..
menuju Kasih Yang Tak Terbatas yang belum lagi kubalas..
Sempurna..

katika air mata sudah habis tapi belum juga bahagia..
atau karena dunia?
hingga tangis ini tak sanggup menggetarkan..
bahkan gerimis juga enggan menyirami, apalagi hujan..
kerontang..

lalu lampu lampu berpendar di simpang lima
mengantar matahari pada malam
tenggelam
sudah tua ternyata, seharian..
tapi masih saja berselimut debu
tak ingat lagi kapan terakhir kali membasuhnya dengan wudhu
mengalirkannya di sela sela jari yang terus menggenggam dosa setiap hari
sampai ke tulang tulang

lalu adzan menggema
mengisi sudut sudut kosong di sisian jalan
tapi tak menjamah kaca kaca...
ah, entah...

dan di Baiturrahman ini cinta masih menggegar
tertatih kutapaki tangganya satu satu
melepaskan dzikri yang selama ini kelu di lidahku
beku,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar